Karya Hasil Literasi

Karenditha Virdara Suwarnie

XII MIPA 2

 

“Pentingnya pengetahuan tentang tata krama sejak dini “

 Mengajarkan tata krama dan sopan santun kepada anak sangat diperlukan saat ini mengingat semakin banyaknya anak yang lupa dengan tata krama dan sopan santun.

Fungsi dari pengenalan tata krama dan sopan santun kepada anak adalah untuk bisa menghargai orang lain. Anda pastinya juga akan bangga jika buah hati Anda mampu berbuat baik dengan orang lain. Anda bisa mengajari anak mengenai sopan santun terhadap orang tua sebelum yang lainnya. Dimulai dari hal kecil seperti mengajarkan anak untuk bersalaman, berdoa sebelum melakukan sesuatu, dan memberitahu anak bahwa orang tua harus dihormati.

Jika sudah, Anda bisa memberitahu mengenai tata krama dan sopan santun yang lain kepada anak. Anda bisa mulai mengajari anak Anda mengenai sopan santun dan tata krama sejak anak berusia satu tahun atau ketika anak sudah mulai aktif bergerak.

Anda bisa mulai untuk mengajarkan anak Anda mengenai tata krama dan sopan santun sejak usia satu hingga dua tahun.Setelah mengajarkan anak untuk selalu berdoa sebelum melakukan sesuatu, Anda bisa mengajarkan anak untuk menyapa orang lain. Pada usia ini tentu saja anak akan mulai bertemu dengan banyak orang. Anda perlu mengajarkan anak untuk menyapa orang lain yang ditemui dengan cara Anda menyapa mereka terlebih dahulu dan berbicara dengan orang itu. Secara tidak langsung anak Anda akan menerima pengaruh yang baik pada dirinya dan akan menanamkan pengetahuan bahwa kita harus berbuat baik dengan orang lain.

Usia berikutnya yaitu pada usia tiga hingga empat tahun, Anda harus bisa menjaga perilaku Anda. Mulai dari berbicara hingga perlakuan kepada orang lain. Pada usia ini anak lebih suka menirukan hal yang dilakukan orang dewasa, jadi Anda harus berhati-hati dengan perilaku Anda. Dengan kondisi ini, Anda bisa memanfaatkannya sebagai bahan untuk anak belajar mengenal hal lain begitu juga tata krama. Anda bisa mulai mencontohkan untuk makan dengan tangan kanan, makan dan minum sambil duduk, dan tidak berbicara ketika mulut sedang penuh. Lalu apa saja tata krama dan sopan santun yang harus diajarkan kepada anak?

  1. Mengajarkan anak untuk berkata tolong dan terima kasih

Hal pertama yang harus Anda ajarkan kepada anak adalah mengucapkan tolong dan terima kasih. Anda bisa mengajarkan anak yang sudah bisa berbicara dengan mengucapkan kata tolong ketika meminta bantuan atau kesulitan melakukan sesuatu, dan mengucapkan terima kasih ketika mendapat pertolongan atau mendapat sesuatu dari orang lain.

  1. Mengajarkan untuk memperhatikan orang lain

Anda juga harus mengajarkan anak untuk memperhatikan orang lain yang sedang berbicara sejak kecil. Anda juga harus mengajarkan anak untuk tidak mengganggu percakapan orang lain, mengajarkan anak untuk berbicara ketika dipersilakan.

  1. Mengucapkan permisi

Hal ini perlu Anda ajarkan kepada anak sejak kecil agar anak dapat menghargai orang lain. Kata permisi yang harus Anda ajarkan tidak hanya tertuju pada orang yang sedang berbicara dan kita lewat diantaranya, namun juga kata permisi dapat Anda ajarkan kepada anak ketika melewati orang lain yang lebih tua atau sebayanya. Tidak hanya di rumah, kata permisi juga harus Anda ajarkan ketika sedang berada di tempat umum seperti supermarket atau yang lainnya.

  1. Anda harus mengajarkan anak Anda untuk tidak mengomentari orang lain

Anda harus bisa mengajarkan anak Anda untuk tidak mengomentari penampilan orang lain terutama mengenai fisik mereka. Anda harus mengajarkan anak Anda untuk menghargai perasaan orang lain dengan tidak menyinggung perasaan orang lain. Meskipun anak Anda bisa berkata jujur, namun Anda harus mengatakan tidak boleh untuk mengomentari orang lain dengan cara yang baik.

  1. Mengetuk pintu sebelum masuk

Anda harus mengajarkan anak untuk mengetuk pintu sebelum masuk rumah terutama ketika berkunjung. Meskipun pintu rumah tidak terkunci atau tidak tertutup, Anda tetap harus mengajarkan anak untuk mengetuk pintu dan mengucap salam sebelum masuk.

  1. Mengajarkan bahasa yang baik

Anda sebagai orang tua yang memiliki anak dengan usia 2-4 tahun ada baiknya mulai menjaga perkataan Anda. Pada usia ini, anak mulai menirukan apa yang orang dewasa lakukan termasuk dalam berbicara. Mereka mulai mengenal bahasa baru untuk belajar berbicara. Pastikan kata yang Anda ucapkan baik dan tidak ada unsur kotor atau jelek. Jangan sampai Anda berbicara kotor di depan anak. Pastikan apa yang ia lihat dan ia dengar baik untuk perkembangan bahasanya. Anda juga harus memberi anak tontonan yang berkualitas agar anak dapat menyerap hal baik dari yang dia lihat dan dengar.

  1. Mengajarkan untuk tidak mengolok-olok orang lain

Anda juga harus bisa mengajarkan anak untuk tidak mengolok-olok atau merendahkan orang lain. Anda sebagai orang tua harus bisa memberi pengertian kepada anak bahwa mengolok-olok bukan merupakan hal yang terpuji. Anda juga harus mengajarkan anak untuk berkata maaf ketika melakukan sebuah kesalahan.

  1. Menutup mulut ketika batuk dan bersin

Meskipun hal yang sederhana, Anda juga harus mengajarkan kepada anak untuk menutup mulut ketika batuk dan bersin. Selain itu Anda juga harus mengajarkan anak untuk menunduk ketika batuk atau bersin, bukan menengok ke samping kanan atau kiri. Hal ini penting, selain untuk kenyamanan bersama dan tidak mengganggu orang disekitarnya, tapi juga untuk menghindari penularan virus kepada orang lain. Dengan sering mengingatkan anak mengenai menutup mulut ketika batuk dan bersin, anak akan paham bahwa menutup mulut itu sebuah keharusan.

  1. Menawarkan bantuan

Anda juga harus mengajarkan hal yang satu ini kepada kepada anak, yaitu menawarkan bantuan atau menolong seseorang. Anda harus menanamkan jiwa yang suka menolong kepada anak. Caranya adalah menunjukkan kepada anak untuk menawarkan bantuan kepada orang ketika orang itu sedang dalam kesulitan atau saat orang itu meminta bantuan.

  1. Tidak mudah marah atau cemberut ketika bosan

Ketika pergi ke sebuah tempat, Anda pasti akan mengajak anak untuk ikut. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan anak kepada dunia luar dan orang-orang disekitarnya. Tapi ada saatnya ketika anak mulai bosan, ingin cepat pulang, bahkan hingga menunjukkan raut wajah cemberut dan marah. Ketika sudah mulai bosan, Anda harus memberi pengertian kepada anak untuk bersabar hingga waktu pulang tiba. Anda juga harus mengajarkan anak untuk tetap tersenyum meski sudah bosan dan lelah. Meski akan sulit untuk mengajari anak, namun anak pasti akan mulai terbiasa dan bisa menjadi bekal untuknya ketika dewasa, dengan terus mengingat kata-kata orang tuanya.

Karya Hasil Literasi

Putri Syafana Afrillia

Kelas X MIPA 1

 

Halo, selamat pagi, semua! Semoga hari ini menjadi hari yang bagus.

Topik minggu ini akan menjadi hal yang penting bagi semua orang, tidak terkecuali generasi muda maupun tua. Seluruh masyarakat harus mengerti apa yang dimaksud tata krama.

Sebelum masuk ke topik utama, saya akan menjelaskan apa itu tata krama.

Tata krama terdiri dari dua kata, yakni tata yang artinya adat, aturan, norma sedangkan krama adalah sopan santun, tindakan dan perbuatan. Bisa disimpulkan tata krama adalah adab sopan santun atau kebiasaan sopan santun.

Tata krama juga bisa disebut dengan Aturan-aturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis dalam pergaulan manusia. Jadi, mau hal itu tertulis atau tidak pun, kita harus tetap mengetahui apakah itu baik atau buruk.

Tata krama harusnya berawal dari rumah. Orang tua mengajarkan tata krama kepada anak-anaknya tanpa terkecuali. Biasanya, contoh bentuk tata krama sederhana yang diajarkan dirumah adalah menghormati orang tua, berbicara dengan lembut, dan tidak bersikap kasar atau semena-mena.

Berpenampilan rapi, bersih dan bersikap sederhana juga harus diterapkan orang tua kepada anak-anak mereka. Orang tua harus tahu-menahu bagaimana cara yang benar dan efektif sehingga anaknya tidak merasa tertekan saat diberitahu.

Sesudah mendapatkan pendidikan tersebut di lingkungan keluarga, maka otomatis hal tersebut akan terbawa ke luar rumah, yaitu lingkungan sekolah.

Lingkungan sekolah merupakan rumah kedua bagi anak-anak. Guru adalah orang tua mereka di sekolah. Maka dari itu, peran guru sangat penting untuk menjunjung tinggi pendidikan tata krama anak.

Sekolah menambah dan melengkapi pendidikan tata krama yang sudah diberikan oleh orang tua di rumah, dengan adanya Bimbingan Konseling dan mata pelajaran lain yang selalu menyelipkan nilai sopan santun dan disiplin.

Tata krama tidak hanya dipelajari oleh generasi muda, tetapi para orang tua dan guru juga harus memahami seperti apa tata krama dalam mengajar.

Lantas, apa pentingnya pendidikan tata krama sejak dini? Mengapa ilmu ini harus diterapkan sejak dini?

Jawabannya sangat mudah ditebak.

Dengan contoh sikap-sikap yang sudah saya sebutkan diatas, tata krama membuat semua orang hidup damai, aman, dan tentram. Dengan menjunjung tinggi pendidikan tata krama, kita dapat dihargai dan menghargai orang lain. Agar terbiasa, maka harus dididik sejak kecil.

Tata krama juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan di masa yang akan mendatang. Orang-orang tidak akan menerima seseorang yang tidak mempunyai tata krama dan kedisiplinan.

Orang-orang yang sekarang sangat terkenal karena kesuksesannya, juga mempunyai sikap menjunjung tinggi tata krama di dalam perjalanan karirnya.

Adanya ilmu ini juga diharapkan semua orang dapat dengan bijak menerima suatu informasi dan tahu cara menghadapinya dengan baik dan benar tanpa merugikan pihak manapun

Tujuan orang tua mengajarkan tata krama sejak dini adalah agar anak-anaknya menjadi pribadi yang baik dan berakal, cerdas, bijak, dan yang paling penting adalah disenangi oleh banyak orang.

Jika orang-orang menyukai kita, maka tidak sulit untuk bergaul dan mendapatkan lebih banyak teman, kan?

Sekian literasi dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Selamat Hari Sabtu!