Prestasi Melawan Pandemi
Karya: Putri Hana Pratiwi, siswa kelas XII MIPA 2
Putri Hana adalah Peraih penghargaan SIMULASI PEERDAGANGAN NASIONAL diajang KSN Bidang Ekonomi tahun 2020
Kabar ricuh mengenai kemunculan pandemi Covid-19 telah merombak kebiasaan kita sebagai makhluk sosial untuk berkumpul, belajar, ataupun bekerja seperti biasanya. Di bidang pendidikan sendiri, telah dijalankan mekanisme pembelajaran daring sebagai solusi untuk tetap menggerakkan roda pendidikan Indonesia di kala pandemi. Pada akhir Juni berbagai ajang perlombaan nasional sempat direncanakan untuk dibatalkan, namun kembali dijalankan dua bulan kemudian dengan kesepakatan mekanisme baru yang tetap memberlakukan social– distancing. Lomba-lomba seperti Kompetisi Sains Nasional, FLS2N, LDBI, NSDC, telah diputuskan untuk dilaksanakan secara daring.
Sebagai pelajar sekaligus salah satu peserta Kompetisi Sains Nasional (KSN) di bidang ekonomi yang berhasil melaju ke tingkat nasional, dampak dari pandemi ini sangat terasa. Keluh kesah dari pembelajaran daring ditambah pelaksanaan lomba di Bangka Belitung yang dibatalkan, tak dapat dipungkiri. Namun apakah hal tersebut mematahkan semangat kami? Jawabannya tidak.
Mekanisme asing yang mungkin belum secara sempurna diterima oleh kedua belah
pihak, pelajar maupun pengajar, tak meredupkan semangat kami sebagai penggerak roda pendidikan Indonesia. Antusias yang bisa dirasakan di antara peserta KSN adalah salah satu bentuk mengembaranya api semangat kami dalam menggapai prestasi dengan segala keterbatasannya. Kami tak saling bertemu namun tetap dapat bertatap muka melalui beragam aplikasi yang dapat menunjang. Walaupun pertemuan kami terbatas, kebersamaan kami tetap mengikat kuat.
Ada atau tidaknya pandemi ini, semangat kami tetap sama. Ajang ini adalah tempat yang memberikan kami kesempatan untuk mengukir nama. Pandemi yang terus menyeruak di atas tanah air tercinta bukanlah halangan kami untuk menoreh prestasi. Halangan nyata yang dapat menghentikan kami adalah berhenti dan menyerah. Lalu apakah kami akan berhenti dan menyerah? Tentu tidak.
Selama empat hari lamanya, tak ada satupun hari yang berlalu tanpa kesungguhan kami untuk melakukan yang terbaik. Seberat apapun kendalanya, kami selalu mencari cara terbaik untuk dapat mengatasinya. Sebagai perwakilan yang berhasil maju ke tahap nasional, kami berusaha untuk tetap terus menjaga nama baik provinsi kami. Karena selanjutnya akan dipilih perwakilan yang akan melaju ke tahap internasional dan bersaing dengan pelajar dari berbagai belahan dunia.
Layaknya kutipan ‘perjuangan tak mengkhianati hasil’, tak ada satupun peserta yang bermain-main selama ajang perlombaan ini berlangsung. Dimulai dari hari pertama yang berjalan lebih dari sembilan jam lamanya, keseluruhannya diisi dengan jadwal padat yang terdiri atas pengerjaan soal dan penulisan makalah. Kemudian disusul dengan hari kedua untuk melakukan praktik simulasi perdagangan saham. Lalu hari ketiga dan keempat yang diisi dengan presentasi makalah dan presentasi gagasan bisnis start-up kelompok.
Kutipan tersebut sangat menggambarkan suasana ajang ini. Semua pelajar dari seluruh nusantara berjuang sekalipun mata sudah berat untuk tetap terjaga. Lantas atas dasar apakah pandemi ini bisa menghalangi kami? Kenyataannya kami semua berhasil berjuang melawan pandemi ini dengan prestasi yang berhasil kami toreh. Seberapa larut kami terjaga demi menyempurnakan nilai akhir, semuanya berbuah manis pada ujung acara pemeringkatan.
Sebagai salah satu pelajar yang mewakili provinsi Kalimantan Timur, saya sendiri
berhasil menoreh nama pada salah satu penghargaan khusus untuk simulasi perdagangan saham terbaik. Tentu tak ada yang bisa menyangkal rasa kecewanya karena dibatasi dengan berbagai
keadaan yang terpaksa timbul semenjak pandemi ini tumbuh, namun tak ada pula yang dapat menyangkal bahwa kami sebagai pelajar Indonesia tetap berjuang melawan pandemi ini dengan torehan prestasi-prestasi gemilang yang mengharumkan nama sekolah ataupun provinsi kami.
Peran pelajar Indonesia sebagai pengharum nama bangsa tak lepas dari peran kami
dalam menghadapi pandemi. Kami ‘melawan’ dalam bentuk semangat api yang menyala terang dan kami ‘menang’ dengan membawa prestasi hasil perjuangan keras kami. Tidak mengenal apa itu hambatan pandemi yang menghalangi para pelajar Indonesia untuk berprestasi